ISRO’ MI’RAJ ROSULULLOH
ISRO’ MI’RAJ ROSULULLOH

ISRO’ MI’RAJ ROSULULLOH

Tatkala Rosululloh sedang berada di kediamannya datanglah jibril kepada beliau dan mengajak beliau ke masjidil harom, di masjidil haram beliau ditempatkan di Hijir Isma’il, setelah itu beliau Rosululloh di bedah dadanya, di keluarkan hatinya dan dibasuh dengan air zamzam sebanyak tiga kali serta diisi dengan sifat santun, ilmu, keyakinan dan keislaman.

Dalam membedah dada Rosululloh malaikat Jibril di bantu oleh Malaikat Mikail. Setelah itu beliau diberi Stempel Kenabian, yaitu berupa sepotong daging kecil yang muncul yang terletak di belakang pundak beliau sebelah kiri.

Kemudian Jibril mendatangkan Buroq dari surga sebagai kendaraan Rosululloh melaksanakan Isro’ ,

Kejadian-kejadian saat Nabi Melakukan Isro’.

Pertama : Sholat Di Thoybah

Rosululloh mengendarai Buroq itu di dampingi oleh Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail. Beliau melewati beberapa tempat yang belum pernah ditemui, bahkan singgah di tempat-tempat itu.
Yang pertama, beliau Rosululloh singgah di suatu tempat yang bernama Dzatu Nahl, maka Jibril berkata kepada Nabi Muhammad : “Wahai Nabi Muhammad, turunlah dan sholat lah di tempat ini ! “

Maka Beliau turun dan melaksanakan sholat di tempat itu kemudian kembali menaiki Buroq dan melanjutkan perjalanan.

Jibril berkata lagi : “Wahai Muhammad, tahukah engkau dimana engkau tadi melaksanakan sholat..?”

Nabi menjawab : “Tidak Wahai Jibril”.

“Ya Rosululloh, engkau sholat di tempat yang namanya Thoybah dan engkau akan hijrah ke tempat itu”.

Kedua : Sholat di Madyan

Kemudian Rosululloh melanjutkan perjalanan dengan Buroq tersebut hingga sampai ke Negeri Madyan, di tempat yang terdapat sebuah pohon yang menjadi tempat berteduh Nabi Musa saat keluar dari Negeri Mesir.
Jibril berkata kepada Nabi : “Ya Rosululloh, turunlah dan sholatlah..!”

Maka beliau pun turun dan melaksanakan sholat di tempat itu kemudian datang ke bukit Thursina, bukit yang menjadi tempat Nabi Musa berbicara dengan Alloh dan Nabi Muhammad Sholat di bukit Thursina tersebut.

 

Ketiga : Sholat di Baitullahmi

Kemudian beliau meneruskan perjalanan hingga sampai di suatu tempat yang dari tempat itu istana-istana negri syam nampak terlihat jelas,
maka jibril pun berkata : “Ya Rosululloh, turun dan sholatlah..!!”

Maka beliau pun turun dan melaksanakan sholat di tempat itu.

Setelah selesai beliau kembali menaiki buroq dan melanjutkan perjalanan kemudian Jibril bertanya :
“Wahai Rosululloh, tahukah engkau dimana engkau tadi sholat..?? ” .

Rosululloh menjawab : “Tidak”.

Jibril berkata : “Engkau sholat di Baitullahmi, tempat dimana Nabi Isa AS dilahirkan.”

 

Empat : Dikejar Jin Ifrit

Nabi melanjutkan perjalananya dengn menyaksikan banyak peristiwa, termasuk saat Nabi mengendarai buroq tiba-tiba di belakang beliau ada jin ifrit yang berusaha mengejar beliau dengan membawa nyala api, bermaksud ingin mencelakai Nabi, Jin Ifrit itu selalu mengikuti Nabi, sehingga Malaikat Jibril bekata kepada Nabi : “Ya Rosulullah, maukah engkau aku ajarkan beberapa kalimat yang apabila engkau ucapkan maka akan padam nyala api Ifrit itu dan dia akan jatuh tersungkur ? ” .

Maka Rosul Menjawab : “Iya”.

Jibril berkata : “Ucapkanlah wahai Rosululloh :
أعوذبو جه الله الكريم. وبكلمات الله التامات التي لايجا وزهن بر.
ولافاجرمن شرماينزل من السماء.
ومن شر ما يعرج فيها.
و من شر ما ذ رأ في الارض. ومن شر ما يحر ج منها.
ومن فتن الليل والنهار.
ومن طوا رق الليل والنهار الاطارق يطرق بخير يارحمن

“Aku memohon perlindungan kepada Alloh, dengan Dzat Alloh Yang Mulia, dan kalimah-kalimah Alloh yang tidak bisa dilewati oleh orang yang baik ataupun yang tidak baik, aku berlindung dari buruknya apa yang turun dari langit dan yang naik ke langit, dari buruknya apa yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar dari bumi, dan dari fitnahnya malam dan siang, dari perkara-perkara yang ada di malam dan siang itu kecuali perkara-perkara yang mengantarkan kepada kebaikan Wahai Dzat Yang Maha Pengasih”.

Dengan doa Nabi itu maka tersungkurlah jin Ifrit itu dan padam nyala apinya.

 

Lima : Melihat Ahli Jihad

Maka Rosululloh melanjutkan perjalanannya hingga beliau melihat suatu kaum yang mereka itu bercocok tanam di suatu hari dan memanen hasilnya pada hari yang sama, setiap dipanen maka apa yang mereka tanam kembali tumbuh seperti sedia kala.

Rosululloh pun bertanya : “Siapa mereka itu Wahai Jibril..?? “

Jibril menjawab : “Merekalah orang-orang yang berjihad di jalan Alloh, pahala dan kebaikan mereka dilipat gandakan sampai tujuh ratus kali lipat, dan apa yang mereka infakkan untuk jihad maka Alloh yang menggantinya”.

 

Enam : Mendengarkan kisah Masyithoh

Selanjutnya Rosululloh menemukan aroma harum maka Rosululloh bertanya : “Ini bau harum apa wahai Jibril..??

Jibril menjawab : “Ini adalah bau harum yang berasal dari Masyithoh dan anak-anaknya, tatkala masyithoh menyisir rambut Putri Fir’aun tiba-tiba sisirnya terjatuh, saat mengambilnya Masyithoh mengucapkan “Bismillah Ta’isa Fir’aun” / dengan nama Alloh celakalah Fir’aun. Mendengar apa yang diucapkan Masyithoh Putri Fir’aun bertanya :
“Apakah kamu punya Tuhan selain ayahku..??.
“Iya.” jawab Masyithoh.
“Apakah masalah ini akan aku kabarkan ke ayahku..??”
“Iya, silahkan”. Maka Putri Fir’aun mengabarkan itu kepada Fir’aun dan akhirnya Fir’aun memanggil Masyithoh untuk disidang.

“Apakah benar engkau punya Tuhan selain aku..?”
“iya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Alloh”.

Dan Masyithoh ini mempunyai dua orang anak yang masih kecil dan seorang suami, maka fir’aun menawarkan kepada Masyithoh agar kembali kepada agamanya Fir’aun dan keluarganya selamat atau tetep bertuhan kepada Alloh akan tetapi keluarganya harus mati dalam siksaan Fir’aun.

Fir’aun Terus menawarkan itu sampai sang suami meninggal, kemudia anaknya yang pertama juga meninggal dalam siksaan Fir’aun. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa siksaan fir’aun adalah sebuah tungku besar yang penuh dengan nyala api.

Saat hanya tersisa anaknya yang masih bayi, atas izin Alloh bayi tersebut bisa berbicara dan mengucapkan : “Wahai ibu, janganlah engkau ragu karena sesungguhnya engkau berada diatas jalan kebenaran”. Mendengar apa yang dikatakan bayinya maka semakin yakinlah Masyithoh dan dua duanya dilempar ke tungku siksaan Fir’aun dan meninggal dalam keimanan kepada Alloh.”

 

Tujuh : Balasan Orang Yang Meninggalkan Sholat

Kemudian Rosululloh melewati suatu kaum yang kepala mereka itu dipukul dengan Palu besar sampai hancur, lalu kembali utuh dan dipukul lagi sampai hancur , kembali utuh lagi, dipukul lagi, begitulah seterusnya.

Maka Rosul bertanya : “Siapa mereka wahai Jibril..??”

“Mereka adalah orang-orang yang merasa berat untuk melakukan sholat fardhu”. Jawab Jibril.

 

Delapan : Balasan Bagi Yang Enggan Mengeluarkan Zakat

Kemudia Rosululloh melihat suatu kaum yang mereka diikat dari depan juga diikat dari belakang, mereka diikat layaknya hewan ternak diikat, mereka memakan dlori’ (pohon yang berduri), Zaqqum (pohon yang sangat pahit), juga batu-batu panas neraka Jahanam.

Maka Rosul bertanya : “Siapa mereka wahai Jibril..? “.

Jibril menjawab : “Mereka adalah orang-orang yang tidak menunaikan zakat hartanya”.

 

Sembilan : Balasan Bagi Zina Muhshon

Kemudian Rosululloh melihat suatu kaum yang di depan mereka ada wadah yang berisi daging yang masih Bagus dan sudah matang dan di wadah yang lain berisi daging yang mentah dan busuk. Mereka memakan daging yang busuk dan membiarkan daging yang Bagus dan matang, maka Rosul pun bertanya : “Siapa mereka ini wahai Jibril..?? ” .

Jibril menjawab : “Mereka adalah orang-orang dari golongan ummatmu yang sudah mempunyai wanita yang halal baginya juga baik (istri) akan tetapi masih mendatangi wanita lain yang buruk dan menginap bersamanya sampai pagi dan juga seorang wanita yang sudah mempunyai suami yang halal baginya akan tetapi masih mendatangi laki laki lain yang tidak halal baginya juga buruk baginya dan bermalam bersamanya sampai pagi”.

 

Sepuluh : Balasan Bagi Pembegal

Kemudian Nabi melihat ada pohon yang berduri di pinggir jalan, tidak lewat disamping pohon itu kecuali akan terluka.

Maka Nabi bertanya kepada Malaikat Jibril : “Apa ini wahai Jibril..? ” .
“Ini adalah perumpamaan ummatmu yang menjadi begal / perampok jalanan”. Jawab Jibril.

 

Sebelas : Balasan Pemakan Riba

Kemudian Nabi juga melihat seseorang yang berenang bahkan hampir tenggelam di sungai darah, setiap dia muncul ke permukaan sungai maka sebuah Batu besar jatuh dari atas, mengenai orang itu sehingga membuatnya kembali tenggelam di sungai darah tersebut.

Lantas Nabi bertanya : “Siapa ini wahai Jibril..?”

Jibril menjawab : “ini adalah orang yang makan perkara riba”.

 

Duabelas : Balasan Bagi Orang Yang Meminta Amanah

Nabi juga melihat seseorang yang mengumpulkan kayu bakar dalam jumlah yang banyak, yang sudah tidak mampu lagi untuk di bawanya akan tetapi dia terus mengumpulkan dan membawa kayu bakar itu.

Maka Nabi bertanya kepada malaikat Jibril : “Siapa orang ini wahai Jibril..? ” .

Jibril menjawab : “Orang ini adalah dari golongan umatmu yang sudah mempunyai beberapa amanat dari orang lain, yang sudah tidak mampu menjalankan amanat itu dengan baik akan tetapi ia terus menambah amanat yang di pikulnya”.

 

Tigabelas : Balasan Bagi Khotib Pembawa Fitnah

Nabi juga melihat suatu kaum yang mereka menggunting lidah mereka dengan gunting dari besi, Setiap terpotong lidahnya maka lidah itu kembali utuh lalu dipotong lagi, utuh lagi, begitulah seterusnya.

Maka nabi bertanya : “Siapa mereka wahai Jibril..? ” .

Jibril menjawab : “Mereka adalah khotib / penceramah yang membawa fitnah bagi umat, mereka mengatakan apa yang tidak mereka kerjakan”.

 

Empat belas : Balasan Bagi Pengghibah

Kemudian Nabi lewat di suatu kaum yang kuku mereka terbuat dari tembaga yang mereka gunakan untuk mencakar wajah dan dada mereka.

Maka Nabi bertanya : “Siapa mereka wahai Jibril..? ” .

Jibril menjawab : “Merekalah orang-orang yang suka berghibah dan menganggu kehormatan orang lain”.

 

Lima belas : Ucapan Surga

Kemudian Rosululloh mencium bau yang harum seperti aroma minyak misik dan mendengar suara yang enak untuk didengar,

maka Nabi bertanya : “Wahai Jibril, apa ini…?

Jibril menjawab : “Ini adalah suara surga yang berkata : ”Ya Alloh, datangkanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan datang kepadaku,, maka sungguh telah banyak kamar-kamarku, sutra-sutraku, permadani-permadaniku, mutiara dan permataku, emas-emasku, perak-perakku, gelasku, piringku, ceretku, madu dan airku”.

Maka Alloh menjawabnya : “Wahai surga, engkau Aku peruntukkan bagi setiap orang Islam, baik laki-laki atau perempuan, yang beriman kepada-ku, kepada utusan-utusan-Ku, yang beramal sholeh, yang tidak menyekutukan Aku dengan apapun. Dan barang siapa yang takut kepada-Ku maka dia akan mendapatkan rasa aman,
yang meminta kepada-Ku maka Aku akan memberikan apa yang dia pinta,
yang menginfakkan hartanya di jalan-Ku maka aku akan menggantinya,
yang bertawakkal kepada-Ku maka Aku akan mencukupkannya.
Aku adalah Alloh, yang tidak ada Tuhan selain Aku, yang mana Aku tidak akan melanggar apa yang Aku janjikan. Sungguh bahagia orang-orang yang beriman. Maha suci Alloh, sebaik-baik Dzat Yang Menciptakan”.

Surga menjawab :
“Iya Ya Alloh, Aku ridho dengan itu semua”.

 

Enam belas : Ucapan Neraka

Kemudian Rosululloh datang di suatu lembah dan mencium bau yang busuk, dan mendengar suara yang tidak enak untuk di dengar, maka Nabi bertanya : “Ini apa wahai Jibril…?? .
Jibril menjawab : ”Ini adalah suara neraka jahannam yang sedang berkata : “Ya Robbi, Datangkanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan akan datang kepadaku..!! , maka sungguh telah banyak rantai dan belengguku, pohon berduri, pohon yang pahit, dan telah banyak semua macam sikasaanku, jurangku telah dalam, panasku telah sangat panas, maka datangkanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan datang kepadaku..!! ” .

Alloh menjawab : “Wahai Jahannam, engkau aku peruntukkan bagi setiap orang musyrik, orang kafir, orang yang buruk prilakunya, yang tidak beriman kepada hari kiamat dan apa yang terjadi setelah hari kiamat”.

Maka jahannam menjawab “Iya Ya Alloh, aku ridlo dengan itu semua”.

 

Tujuh belas : Rosululloh Sholat di Masjidil Aqsha

Rosululloh terus melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di Kota Palestina, beliau masuk kota itu dari pintu yamani, kemudian beliau turun dari buroq dan mengikat buroq di tempat yang sering digunakan oleh para Nabi terdahulu mengikat hewan tunggangannya.

Beliau masuk ke Masjidil Aqsha dari pintu yang sama dengan arah terbit dan tenggelamnya matahari kemudian dilanjutkan dengan sholat dua raka’at, tidak lama setelah itu banyak yang telah hadir di belakang Rosululloh, ada yang sedang berdiri, ruku’ dan sujud.

Dikumandangkanlah adzan dan juga iqomah, maka orang-orang yang ada dibelakang beliau berdiri membentuk shof sholat sambil menunggu siapa yang akan menjadi Imam mereka.

Jibril meraih tangan Rosululloh dan menuntunnya ke depan, sehingga Nabi menjadi Imam mereka dalam melaksanakan sholat dua rokaat.

Setelah selesai sholat malaikat Jibril bertanya kepada Rosululloh : “Ya Rosululloh, tahukah engkau siapa yang sholat di belakangmu tadi..??

Rosululloh menjawab : “Aku tidak tahu wahai Jibril”.

Jibril berkata : “Mereka adalah para Nabi dan Rosul yang pernah diutus oleh Alloh”.

Setelah itu Nabi shollallahu alaihi wa sallam merasakan haus yang sangat, maka Jibril Alaihis salam mendatangkan dua wadah, yang satu berisi khomer dan yang satu lagi berisi susu dan Nabi memilih susu, atas pilihan Nabi ini malaikat Jibril berkata : “Sungguh engkau telah memilih Fithroh (kesucian) “.

 

MI’ROJ ROSULULLOH (العروج)

Rosululloh Di Langit Yang Pertama

Kemudian diberikan sebuah tangga cahaya yang akan di pergunakan oleh beliau untuk naik ke langit, Maka Rosululloh serta Malaikat Jibril menaiki tangga tersebut dan naik ke langit yang pertama.

Disaat Malaikat Jibril mengetuk pintu langit terjadilah dialog antara Malaikat Jibril dengan Malaikat penjaga pintu langit :
Malaikat Penjaga :”Siapa itu ? “

Jibril : “Aku Jibril.”

Malaikat penjaga : “Engkau bersama siapa ?”

Jibril : “Aku bersama Nabi Muhammad”.

Malaikat penjaga : “Apakah telah diperintahkan ? “

Jibril : “Iya”.

Malaikat Penjaga : “Selamat datang, Semoga Alloh senantiasa merohmatimu wahai Saudara dan Kholifah, maka sebaik-baik saudara, sebaik-baik kholifah dan sebaik-baik orang yang datang telah datang”.

Malaikat Penjaga pun membuka pintu langit pertama untuk Rosululloh dan Malaikat Jibril, saat telah melewati pintu langit Rosululloh melihat Nabi Adam Alaihissalam di dalam bentuk seperti saat Nabi Adam baru diciptakan, diperlihatkan kepada Nabi Adam ruh seluruh para Nabi dan juga ruh seluruh anak keturunan Nabi Adam yang beriman kepada Alloh maka Nabi Adam berkata :”Sungguh ruh yang baik dan jiwa baik maka jadikanlah ia berada di surga”.

Kemudian diperlihatkan pula ruh anak keturunannya yang kafir maka Nabi Adam berkata : “Sungguh ruh yang hina dan busuk, jadikanlah ia di neraka”.

Nabi adam melihat ke arah kanannya maka disitu terdapat pintu dan jendela yang mengeluarkan bau yang wangi, di sisi kirinya juga ada jendela dan pintu akan tetapi mengeluarkan bau busuk, tatkala Nabi Adam melihat ke arah kanan maka beliau merasa bahagia dan tersenyum dan apabila melihat ke arah kiri maka beliau merasa sedih dan menangis.

Melihat Nabi Adam. maka Rosululloh mengucapkan salam kepada Nabi Adam dan Nabi adam menjawab salam beliau juga mengatakan : “Selamat Datang wahai Anak yang sholeh dan Nabi yang sholeh”.

Rosululloh pun bertanya kepada Malaikat Jibril : “Siapa itu wahai Jibril..??”

Jibril menjawab : “Dia adalah ayahmu, Nabi Adam, dan apa yang ada di jendela itu adalah gambaran anak keturunannya yang golongan kanan, mereka ahli surga dan yang golongan kiri, ahli neraka.

Tatkala Nabi Adam melihat ke arah kanan maka dia merasa bahagia dan tersenyum dan apabila melihat ke arah kiri maka dia sedih dan menangis, dan pintu yang ada di sebelah kanannya adalah pintu surga, saat adam melihat anak keturunannya memasuki pintu surga maka Nabi Adam bahagia dan tersenyum sedangkan pintu yang du sebelah kirinya adalah pintu neraka, saat Ada melihat anak keturunannya memasuki pintu neraka itu maka Adam merasa sedih dan menangis”.

 

Rosululloh Di Langit Kedua Bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya

Kemudian Rosululloh dan Malaikat Jibril naik ke langit kedua maka Malaikat Jibril mengetuk pintu langit dan ditanya :

Malaikat penjaga : “Siapa itu..??

Jibril : “Aku Jibril”.

Malaikat penjaga : “Engkau bersama siapa..? “

Jibril : “Aku bersama Nabi Muhammad”.

Malaikat penjaga : “Apakah sudah diperintahkan..? “.

Jibril : “Iya”.

Malaikat penjaga : “Selamat datang wahai saudara dan khalifah, maka sebaik-baik saudara, sebaik-baik khalifah dan sebaik-baik orang yang datang telah datang”.

Maka pintu langit dibukakan untuk Rosululloh dan malaikat Jibril, tatkala Rosululloh sudah melewati pintu langit Rosululloh melihat dua orang saudara sepupu yaitu Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakaria beserta beberapa orang dari ummat kedua Nabi tersebut.

Nabi Isa digambarkan sebagai seorang yang sedang, tinggi badannya, lurus rambutnya dan berwarna kemerah-merahan, Rosululloh menyamakan sosoknya seperti Sahabat Nabi yang bernama Urwah bin Mas’ud.

Rosululloh mengucapkan salam kepada keduanya dan keduanya menjawab salam Nabi seraya mengucapkan : “Selamat datang wahai saudara yang sholeh dan Nabi yang sholah”.
Juga keduanya banyak mendoakan Rosululloh.

 

Rosululloh Di Langit Ketiga Bertemu Nabi Yusuf

Selanjutnya Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril naik ke langit ketiga dan Malaikat Jibril mengetuk pintu langit maka ditanya :

Malaikat Penjaga : “Siapa itu..? “.

Jibril : “Aku Jibril”.

Malaikat Penjaga : “Engkau bersama siapa..? “.

Jibril : “Aku bersama Nabi Muhammad”.

Malaikat Penjaga : “Apa telah diperintahkan..? “.

Jibril : “Iya”.

Malaikat Penjaga : “Selamat Datang, semoga Alloh memuliakau Wahai saudara dan Kholifah Alloh. Sebaik-baik saudara, sebaik-baik kholifah dan sebaik-baik orang yang datang telah datang”. Lalu membukakan pintu langit untuk Nabi dan Malaikat Jibril.

Saat Nabi telah melewati pintu langit tersebut Nabi melihat Nabi Yusuf beserta beberapa orang kaumnya, maka Nabi Muhammad mengucapkan salam kepada Nabi Yusuf dan Yusuf pun menjawab Salam Nabi, juga mengucapkan : “Selamat Datang wahai Saudara yang sholeh dan Nabi yang Sholeh”, juga mendokan kebaikan untuk Nabi Muhammad.

Sungguh Nabi Yusuf telah dianugerahi bagian ketampanan. (-Di riwayat yang lain disebutkan bahwa Nabi Yusuf adalah paling tampannya makhluk Alloh-) , ketampanan Nabi Yusuf melebihi manusia lainnya seperti bulan purnama dibandingkan dengan bintang-bintang.

Nabi bertanya kepada Malaikat Jibril : “Siapa itu Wahai Jibril..? ” .

Jibril menjawab : ”Dia adalah saudaramu, Nabi Yusuf”.

 

Rosululloh Di Langit Keempat Bertemu Nabi Idris

Rosululloh kemudian melanjutkan naik ke langit keempat maka Rosululloh mengetuk pintu langit dan ditanya oleh penjaganya :

Malaikat Penjaga : “Siapa itu..? “

Jibril : “Aku Jibril”.

Malaikat Penjaga : “Engkau bersama siapa..? “.

Jibril : “Aku bersama Nabi Muhammad”.

Malaikat Penjaga : “Apakah telah diperintahkan..? “.

Jibril : “Iya”.

Malaikat penjaga : “Selamat Datang, semoga Alloh menuliakanmu wahai saudara dan kholifah Alloh. Sebaik-baik saudara, sebaik-baik kholifah dan sebaik-baik orang yang datang telah datang”.
Dan membukakan pintu langit untuk Nabi dan Malaikat Jibril.

Tatkala Nabi telah melewati pintu langit Rosululloh melihat Nabi Idris alaihis salam yang telah Alloh angkat ke tempat / kedudukan yang tinggi. Rosululloh mengucapkan salam kepada Nabi Idris dan beliau pun menjawab salam Rosululloh dan berkata : “Selamat Datang Wahai saudara yang sholeh dan Nabi yang sholeh”.
Beliau pun banyak mendoakan kebaikan untuk Rosululloh.

 

Rosululloh Di Langit Kelima Bertemu Nabi Harun

Kemudian Rosululloh naik ke langit ke lima maka Malaikat Jibril mengetuk pintu langit dan di tanya :

Malaikat Penjaga : “Siapa itu..? “.

Jibril : “Aku Jibril”.

Malaikat Penjaga : Siapa yang bersamamu..? “.

Jibril : “Aku bersama Nabi Muhammad”.

Malaikat Penjaga : “Apakah telah diperintahkan..? “.

Jibril : “Iya”.

Malaikat Penjaga : “Selamat Datang, Semoga Alloh merohmatimu wahai saudara dan kholifah Alloh, maka sebaik-baik saudara, sebaik-baik kholifah dan sebaik-baik orang yang datang telah datang”.
Dan membukakan pintu langit untuk Nabi dan Malaikat Jibril.

Saat Rosululloh telah melewati pintu langit Rosululloh melihat Nabi Harun alaihis salam,
Rosululloh menggambarkan sosok Nabi harun sebagai seseorang yang sebagian jenggotnya berwarna putih dan sebagian yang lain berwarna hitam, jenggotnya panjang sampai seakan akan sampai ke perut beliau, di sekeliling beliau ada ummatnya dan saat itu Nabi Harun sedang membacakan sebuah kisah untuk ummatnya.

Rosululloh mengucapkan salam untuk Nabi Harun dan beliau pun menjawab salam Nabi dan mengucapkan : “Selamat datang wahai saudara yang sholeh dan Nabi yang sholeh.
Nabi Harun juga banyak mendoakan Nabi.

Rosululloh bertanya kepada Jibril : “Siapa itu wahai Jibril..? “.

Jibril menjawab : “Dia adalah Nabi yang sangat dicintai ummatnya, Nabi Harun Alaihis salam”.

 

Rosululloh Di Langit Keenam Bertemu Nabi Musa

Selanjutnya Rosululloh dan Malaikat Jibril naik ke langit keenam dan Jibril mengetuk pintu langit maka ditanya :

Malaikat Penjaga : “Siapa itu..? “.

Jibril : “Aku Jibril”.

Malaikat Penjaga : “Engkau bersama siapa..? “.

Jibril : “Aku bersama Nabi Muhammad”.

Malaikat Penjaga : “Apa telah diperintahkan..? “.

Jibril : “Iya”.

Malaikat Penjaga : “Selamat datang, semoga Alloh memuliakanmu Wahai saudara dan Kholifah Alloh. Sebaik-baik saudara, sebaik-baik kholifah dan sebaik-baik orang yang datang telah datang”.
Lalu membukakan pintu langit untuk Rosululloh dan Malaikat Jibril.

Saat itu Rosululloh melewati para Nabi yang bersama dengan beberapa orang kaumnya, ada Nabi yang dikelilingi oleh begitu banyak kaumnya dan ada juga Nabi yang duduk sendirian tidak bersama kaumnya.

Saat itu juga Rosululloh melewati kelompok manusia yang banyak, yang memenuhi ufuk, maka Rosululloh bertanya kepada Malaikat Jibril : “Siapa mereka Wahai Jibril..? “.

Jibril menjawab : “Mereka adalah Nabi Musa dan kaumnya,,, Ya Rosululloh, angkatlah pandanganmu ke atas, disitu ada sekelompok manusia yang jauh lebih banyak lagi, mereka adalah ummatmu, dan disitu juga ada tujuh puluh ribu orang dari ummatmu yang masuk surga tanpa hisab”.

Saat Rosululloh telah melewati pintu langit tersebut Nabi melihat Nabi Musa bin Imron Alaihis Salam sebagai seseorang yang kulitnya putih, tinggi serta besar badannya, seakan-akan Nabi Musa itu dari suku Syanu’ah, juga lebat rambutnya.
Rosululloh Mengucapkan salam kepada Nabi Musa dan Nabi Musa menjawab salamnya Rosululloh serta berkata : “Selamat Datang wahai saudara yang sholeh dan Nabi yang Sholeh”.
Dan Nabi Musa juga mendoakan kebaikan untuk Rosululloh

Nabi Musa berkata : “Manusia menganggap aku adalah paling mulianya manusia daripada orang ini (Nabi Muhammad), akan tetapi sebenarnya dia adalah yang lebih mulia daripada aku”.

Tatkala Rosululloh telah pergi dari hadapan Nabi Musa maka Nabi Musa menangis sehingga ada yang bertanya :
“Apa yang membuat engkau menangis Wahai Nabi Musa..? “.

Nabi Musa menjawab : “Aku menangis karena seseorang yang yang diutus menjadi Nabi setelah aku yang mana ummatnya masuk surga jauh lebih banyak daripada ummatku yang masuk surga, Bani Israil menganggap bahwa aku adalah paling mulianya anak cucu Adam, akan tetapi sebenarnya dialah paling mulianya anak cucu adam. Orang ini (Nabi Muhammad) ada di belakangku (generasi setelahku) di dunia, akan tetapi di akhirat akulah yang ada di belakangnya”.

 

Rosululloh Di Langit Ketujuh Bertemu Nabi Ibrahim

Rosululloh kemudian melanjutkan naik ke langit ketujuh Rosululloh mengetuk pintu langit dan ditanya oleh penjaganya :

Malaikat Penjaga : “Siapa itu..? “

Jibril : “Aku Jibril”.

Malaikat Penjaga : “Engkau bersama siapa..? “.

Jibril : “Aku bersama Nabi Muhammad”.

Malaikat Penjaga : “Apakah telah diperintahkan..? “.

Jibril : “Iya”.

Malaikat penjaga : “Selamat Datang, semoga Alloh menuliakanmu wahai saudara dan kholifah Alloh. Sebaik-baik saudara, sebaik-baik kholifah dan sebaik-baik orang yang datang telah datang”.
Dan membukakan pintu langit untuk Nabi dan Malaikat Jibril.

Dan saat Nabi telah melewati pintu langit itu Nabi melihat Nabi Ibrohim duduk di pintu surga, beliau duduk diatas kursi yang terbuat dari emas dan beliau Nabi Ibrohim bersandar ke Baitul Makmur, beliau juga bersama beberapa orang, kaumnya.

Rosululloh mengucapkan salam kepada Nabi Ibrohim dan Nabi Ibrohim menjawab salam Nabi seraya berkata : “Selamat datang Wahai anak yang sholeh dan Nabi yang sholeh”,

Nabi Ibrohim melanjutkan perkataannya : “Perintahkan ummatmu agar memperbanyak tanaman-tanaman /pohon-pohon surga, karena sesungguhnya surga itu tanahnya sangat baik dan juga sangat luas”.

Maka Rosululloh bertanya : “Apakah tanaman-tanaman surga itu..? “.

Nabi Ibrohim menjawab : “Tanaman surga yaitu kalimah :
لاحول ولاقوة إلا بالله العلي العظيم

Di riwayat yang lain Nabi Ibrohim berkata kepada Rosululloh : “Sampaikan salamku untuk ummatmu dan kabarkan kepada mereka bahwasannya surga itu Bagus tanahnya dan sangat segar airnya, sedangkan tanamannya adalah kalimat :
سبحان الله والحمد لله ولا اله إلا الله والله أكبر

SIDROTUL MUNTAHA

Kemuduan Rosululloh diperintahkan untuk naik ke Sidrotul Muntaha. Disitu terdapat sebuah pohon yang besar, dari dasar pohon itu mengalir beberapa sungai, yaitu sungai yang airnya tidak berubah rasanya, sungai susu yang tidak berubah rasanya, sungai khomer yang lezat bagi yang meminumnya dan sungai dari madu.

Pohon ini besarnya sekiranya ada seseorang yang bejalan di bawah bayangannya maka perjalanan tujuh puluh tahun tidaklah cukup untuk menjangkau satu sisi pohon itu ke sisi yang lainnya, bentuk daunnya seperti bentuk telinga gajah.
Di riwayat yang lain disebutkan : bahwa dari pohon itu mengalir empat sungai, dua sungai mengalir ke arah dalam dan dua sungai lagi mengalir ke arah luar, mana Rosululloh bertanya : ” Ini sungai apa wahai jibril..? “.

Jibril menjawab : “Sungai yang mengalir ke arah dalam adalah sungai sungai surga sedangkan dua sungai yang mengalir ke arah luar adalah sungai Nil dan sungai Efrat.

Rosululloh kemudian diajak menuju Telaga Kautsar hingga Rosululloh juga memasuki surga, di surga itu terdapat apa yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah di dengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia,

Pada saat masuk surga itu Nabi melihat di pintu surga tertulis : “Shodaqoh pahalanya adalah sepuluh kali lipat dan memberi hutang pahalanya 18 kali lipat dari pada shodaqoh”.

Melihat hal itu maka Nabi bertanya kepada Jibril : “Wahai Jibril, kenapa memberi hutang itu lebih utama daripada shodaqoh..? “.

Jibril menjawab : “Ya Rosululloh, itu karena orang yang meminta akan meminta walau dia masih mempunyai apa yang cukup bagi dirinya sedangkan orang yang berhutang tidak akan berhutang kecuali apabila dia benar benar butuh dan tidak punya apa apa untuk mencukupi kebutuhannya itu”.

Rosululloh terus berjalan di Taman surga hingga Rosululloh melihat sungai susu yang tidak berubah rasanya, sungai khomer yang lezat bagi peminumnya dan sungai madu. Di surga terdapat Kubah yg terbuat dari mutiara, buah delimanya sangat besar lagi enak rasanya.

Setelah dari surga Rosululloh diajak berkeliling ke neraka, maka di neraka terdapat murka Alloh dalam bentuk berbagai siksaan yang sangat pedih.

Sumber : TG Kisah Kisah Inspiratif
dari kitab Muntakhob (ringkasan) Anwarul Bahiyyah karya Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, yang diringkas oleh Abuya As Sayyid Ahmad Bin Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.