Jum’at ini, kembali merasakan dan menyaksikan pemandangan keimanan. Seorang assatidz mentasmi’kan hafalan Juz 29 dari surah Al Mulk hingga surah Al Muzammil.
Tak lama setelah tasmi’ dimulai, sampailah bacaan hingga surah Al Haqqah. Satu persatu santri terisak, meneteskan air mata. Terlebih ketika sampai pada ayat-ayat yang bicara tentang surga, azab dan neraka.
Tangis tak kuasa terbendung membanjiri pelupuk mata kami semua, tak terkecuali para assatidz dan assatidzahnya.
Saat tasmi’ selesai, sebagian santri masih terisak. Assatidz yang tasmi’ hafalannya berucap :
“Maafkan kesalahan dan kekeliruan ustadz ya nak. Maafkan ustadz yang masih banyak kekurangan ini. Seharusnya kalian mendapatkan guru yang lebih baik dari ustadz, lebih bertakwa, lebih alim, lebih takut kepada Allah”.
Kami, para assatidz meresapi betul kalimat-kalimat tersebut. Betapa kami masih jauh dari layak untuk menjadi guru bagi anak-anak istimewa tersebut.
Selepas tasmi’, masing-masing santri kembali ke kelas bersama gurunya masing-masing. Dialog dan penguatan keimanan disampaikan.
Sebelum pulang, saya menutup halaqoh kelas dengan dua buah pertanyaan:
Santri yang tadi menangis saat mendengarkan Al Quran dibacakan, acungkan tangannya…..
Sebagian besar santri mengacungkan tanya, dan saya mulai menanyakan tentang alas an kenapa mereka menangis? Ternyata dari Jawaban mereka yang kian membuat kami terhenyak sekaligus termotivasi.
Salah seorang santri berucap, “Aku menangis, karena aku nggak tau ustadz, amal baik atau amal buruk yang lebih banyak. Aku takut masuk ke neraka dan ingin banget masuk ke surga”.
Sebelum tadi tasmi’, seorang ustadz memberikan amanah pada kalian untuk memperbanyak do’a di hari Jumat. Apa sih yang kalian mintakan ke Allah, boleh ceritakan ke ustadz?
Semua santri mengacungkan tangannya, saya menunjuk beberapa santri untuk berbicara.
Seorang santri berucap, “Aku berdoa supaya dimasukkan ke dalam surga firdaus dan bertemu dengan rasulullah”.
Santri lain berujar, “Aku berdoa supaya bisa dimasukkan ke dalam surga sekeluarga beserta kaum muslimin seluruhnya”
Allahu akbar!
Mata kami makin berkaca-kaca, tak kuasa menahan haru biru kesyukuran yang membuncah.
Hal seperti inilah yang selalu menjadi penguat kami, ketika kelelahan dan keletihan mendera sekujur tubuh.
Nak, kami titipkan masa depan ummat ini, di pundak-pundak kalian kelak.
Biarlah kami menjadi batu-bata dan pondasi bagi kebesaran kalian di masa depan.
Ya Allah, bimbinglah kami
#2kurikulum
#imansebelumquran
#adabsebelumilmu
Sumber : Kompilasi Kisah Inspiratif & Hikmah Al Qur’an
t.me/InspirasiAlQuran